- Subject: Ini adalah orang atau benda yang melakukan aksi. Contohnya: I, You, He, She, It, We, They.
- Would/Should: Ini adalah modal auxiliary verb yang digunakan untuk menunjukkan future in the past. "Would" lebih umum digunakan daripada "should", kecuali jika subjeknya adalah "I" atau "We".
- Was/Were: Ini adalah bentuk lampau dari to be (am, is, are). "Was" digunakan untuk subjek tunggal (I, He, She, It), sedangkan "were" digunakan untuk subjek jamak (You, We, They).
- Going to be: Frasa ini juga digunakan untuk menunjukkan future in the past. Ini lebih menekankan pada niat atau rencana yang sudah diputuskan sebelumnya.
- Verb-ing: Ini adalah kata kerja utama dalam bentuk present participle. Caranya adalah dengan menambahkan akhiran -ing pada kata kerja dasar. Contohnya: playing, eating, studying, working.
- Menggunakan Would/Should:
- I would be studying when you arrived. (Aku akan sedang belajar ketika kamu tiba.)
- They would be playing football at 5 PM yesterday. (Mereka akan sedang bermain sepak bola jam 5 sore kemarin.)
- She would be traveling around Europe next month, but she canceled her trip. (Dia akan sedang berkeliling Eropa bulan depan, tapi dia membatalkan perjalanannya.)
- Menggunakan Was/Were Going to Be:
- I was going to be watching a movie last night. (Aku akan sedang menonton film tadi malam.)
- We were going to be having a picnic, but it rained. (Kami akan sedang piknik, tapi hujan.)
- He was going to be working late, but his boss let him go home early. (Dia akan sedang bekerja lembur, tapi bosnya membiarkannya pulang lebih awal.)
- I was going to be sleeping when you called. (Aku akan sedang tidur ketika kamu menelepon.)
- Kalimat ini menunjukkan bahwa ada rencana untuk tidur pada waktu tertentu di masa lalu, dan telepon dari orang lain akan mengganggu rencana tersebut.
- She said she would be working on the project all day. (Dia bilang dia akan sedang mengerjakan proyek itu sepanjang hari.)
- Kalimat ini melaporkan apa yang dia katakan tentang rencananya untuk bekerja pada proyek tersebut sepanjang hari.
- They were going to be traveling to Bali next week, but they changed their plans. (Mereka akan sedang bepergian ke Bali minggu depan, tetapi mereka mengubah rencana mereka.)
- Kalimat ini menunjukkan rencana perjalanan yang sudah dibuat, tetapi kemudian dibatalkan atau diubah.
- He thought he would be finishing the report by noon. (Dia pikir dia akan sedang menyelesaikan laporan itu pada siang hari.)
- Kalimat ini menggambarkan ekspektasi atau perkiraan tentang menyelesaikan laporan pada waktu tertentu di masa lalu.
- We were going to be having dinner at a fancy restaurant, but we decided to stay home. (Kami akan sedang makan malam di restoran mewah, tetapi kami memutuskan untuk tinggal di rumah.)
- Kalimat ini menunjukkan rencana makan malam yang mewah, tetapi akhirnya dibatalkan dan memilih untuk tinggal di rumah.
- If I had gotten the job, I would be living in New York by now. (Jika aku mendapatkan pekerjaan itu, aku akan sedang tinggal di New York sekarang.)
- Kalimat ini adalah contoh conditional sentence yang menggunakan past future continuous tense untuk menggambarkan situasi hipotetis di masa lalu.
- She was going to be studying abroad, but her visa was rejected. (Dia akan sedang belajar di luar negeri, tetapi visanya ditolak.)
- Kalimat ini menunjukkan rencana belajar di luar negeri yang gagal karena masalah visa.
- They would be playing in the championship game if they hadn't lost the semi-final. (Mereka akan sedang bermain di pertandingan kejuaraan jika mereka tidak kalah di semi-final.)
- Kalimat ini menggambarkan situasi hipotetis di mana mereka akan bermain di kejuaraan jika hasil semi-final berbeda.
- I was going to be meeting with the client, but the meeting was canceled. (Aku akan sedang bertemu dengan klien, tetapi pertemuannya dibatalkan.)
- Kalimat ini menunjukkan rencana pertemuan yang sudah diatur, tetapi kemudian dibatalkan.
- He said he would be helping us with the project, but he never showed up. (Dia bilang dia akan sedang membantu kami dengan proyek itu, tetapi dia tidak pernah muncul.)
- Kalimat ini menunjukkan janji bantuan yang tidak ditepati.
-
Salah Menggunakan Kata Kerja Bantu (Auxiliary Verbs):
- Kesalahan: Menggunakan kata kerja bantu yang tidak sesuai dengan subjek. Misalnya, menggunakan "was" untuk subjek jamak atau sebaliknya.
- Contoh salah: "They was going to be playing football." Seharusnya: "They were going to be playing football."
- Solusi: Selalu perhatikan subjek dan gunakan kata kerja bantu yang sesuai (was untuk subjek tunggal dan were untuk subjek jamak).
-
Tidak Menggunakan Bentuk Verb-ing:
- Kesalahan: Lupa menambahkan akhiran -ing pada kata kerja utama.
- Contoh salah: "I was going to be play football." Seharusnya: "I was going to be playing football."
- Solusi: Pastikan kata kerja utama selalu dalam bentuk present participle (-ing) setelah "be".
-
Salah Menggunakan Would/Should vs. Was/Were Going To:
- Kesalahan: Menggunakan "would/should" dan "was/were going to" secara tidak tepat.
- Contoh salah: "I would going to be studying." Seharusnya: "I was going to be studying." atau "I would be studying."
- Solusi: Pahami perbedaan nuansa antara keduanya. "Was/were going to" lebih menekankan pada rencana yang sudah diputuskan, sedangkan "would/should" lebih umum untuk menyatakan future in the past.
-
Tidak Memperhatikan Konteks Waktu:
- Kesalahan: Menggunakan past future continuous tense tanpa konteks waktu yang jelas.
- Contoh salah: "I would be working." (Tidak jelas kapan aksi ini akan terjadi di masa lalu).
- Solusi: Selalu berikan keterangan waktu yang spesifik untuk memperjelas kapan aksi tersebut diharapkan atau direncanakan terjadi. Misalnya: "I would be working late last night."
-
Menggunakan Tense Ini untuk Kejadian yang Pasti Terjadi:
- Kesalahan: Menggunakan past future continuous tense untuk menyatakan kejadian yang pasti terjadi di masa lalu.
- Contoh salah: "I was going to be finishing the report yesterday." (Jika laporan benar-benar selesai, lebih baik menggunakan simple past tense: "I finished the report yesterday.")
- Solusi: Gunakan tense ini hanya untuk kejadian yang diharapkan atau direncanakan, tetapi tidak benar-benar terjadi.
Hey guys! Kalian pernah denger tentang past future continuous tense? Nah, tense ini seringkali bikin bingung, tapi sebenarnya seru banget buat dipelajari. Jadi, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas tentang apa itu past future continuous tense, rumusnya gimana, dan contoh kalimatnya kayak apa. Dijamin setelah baca ini, kalian bakal makin jago deh bahasa Inggrisnya!
Apa Itu Past Future Continuous Tense?
Okay, let's start with the basics. Past future continuous tense adalah bentuk tense yang digunakan untuk menyatakan suatu kejadian atau aksi yang diharapkan akan sedang berlangsung di waktu lampau. Jadi, ini adalah kombinasi antara harapan di masa depan (future) dan kejadian yang sedang berlangsung (continuous) tapi dilihat dari perspektif masa lalu (past). Bingung? Gampangnya gini, kita membayangkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, tapi kejadian itu kita lihat dari titik waktu di masa lalu. Tense ini sering digunakan untuk menyatakan rencana atau prediksi yang tidak terjadi atau berubah karena suatu alasan.
Untuk lebih jelasnya, bayangin deh, misalnya kamu berencana untuk lagi nonton konser band kesukaanmu kemarin malam. Tapi, ternyata kamu sakit dan gak bisa pergi. Nah, kamu bisa bilang, "I was going to be watching the concert last night." Kalimat ini menunjukkan bahwa kamu punya rencana (future), rencana itu akan sedang berlangsung (continuous), tapi rencana itu gagal terjadi (past).
Dalam penggunaannya, past future continuous tense seringkali melibatkan kata kerja bantu (auxiliary verbs) seperti "was/were" dan "going to be" diikuti oleh kata kerja utama dalam bentuk present participle (-ing). Kombinasi ini memberikan nuansa bahwa suatu aksi diharapkan atau direncanakan untuk terjadi, tetapi tidak benar-benar terjadi.
Contoh lainnya, misalkan kamu berencana untuk belajar bahasa Spanyol tahun lalu, tapi karena kesibukan, rencana itu tidak pernah terwujud. Kamu bisa mengatakan, "I was going to be learning Spanish last year." Kalimat ini menjelaskan bahwa ada harapan atau niat untuk belajar bahasa Spanyol, tetapi hal itu tidak terealisasi.
Jadi, intinya, past future continuous tense ini adalah cara kita mengungkapkan ekspektasi atau rencana di masa lalu tentang sesuatu yang akan sedang terjadi di masa depan, meskipun pada akhirnya rencana itu tidak menjadi kenyataan. Dengan memahami konsep ini, kamu bisa lebih fleksibel dan akurat dalam menggunakan bahasa Inggris untuk berbagai situasi.
Rumus Past Future Continuous Tense
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting, yaitu rumus dari past future continuous tense. Rumusnya sebenarnya cukup sederhana, tapi penting banget untuk diingat supaya kamu bisa membuat kalimat dengan benar. Yuk, kita bedah rumusnya satu per satu!
Rumus umum untuk past future continuous tense adalah sebagai berikut:
Subject + Would/Should + Be + Verb-ing
atau
Subject + Was/Were + Going to Be + Verb-ing
Mari kita jabarkan setiap elemennya:
Contoh Penggunaan Rumus:
Dengan memahami rumus ini, kamu bisa lebih mudah membuat kalimat past future continuous tense yang benar dan sesuai dengan konteks yang ingin kamu sampaikan. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan subjek dan menyesuaikan penggunaan "was/were" atau "would/should" dengan tepat.
Contoh Kalimat Past Future Continuous Tense
Biar makin mantap pemahaman kamu tentang past future continuous tense, kita lihat beberapa contoh kalimat yang lebih bervariasi. Dengan melihat contoh-contoh ini, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana tense ini digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam tulisan.
Dengan memahami contoh-contoh kalimat ini, kamu bisa melihat bagaimana past future continuous tense digunakan dalam berbagai konteks dan situasi. Jangan ragu untuk mencoba membuat kalimat sendiri dan berlatih menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Past Future Continuous Tense
Dalam mempelajari past future continuous tense, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan ini, kamu bisa menghindarinya dan menggunakan tense ini dengan lebih tepat. Yuk, kita bahas beberapa kesalahan umum tersebut:
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu dalam menggunakan past future continuous tense dengan lebih akurat dan percaya diri. Selalu berlatih dan perhatikan contoh-contoh kalimat untuk memperdalam pemahamanmu.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys! Jangan ragu untuk terus belajar dan eksplorasi berbagai tense lainnya dalam bahasa Inggris. Semangat terus! 😉
Lastest News
-
-
Related News
Mandiri Utama Finance Insurance: Your Complete Guide
Alex Braham - Nov 13, 2025 52 Views -
Related News
Top Amazon Prime Men's Underwear: A Quick Guide
Alex Braham - Nov 16, 2025 47 Views -
Related News
OSCISRAELSC: Your Go-To Source For Religious News
Alex Braham - Nov 17, 2025 49 Views -
Related News
Psekrediturse Inspirator: What Is It?
Alex Braham - Nov 13, 2025 37 Views -
Related News
Bajaj Allianz Life Insurance: Secure Your Family's Future
Alex Braham - Nov 17, 2025 57 Views